KAIRO, iNews.id – Warga Jalur Gaza, Palestina, merayakan serangan Iran ke Israel, Minggu (14/4/2024). Meski demikian banyak warga Gaza yang meyakini serangan ratusan drone dan rudal itu sebatas unjuk kekuatan Iran terhadap Israel, bukan bertujuan untuk menghancurkan musuh.
Rekaman video yang beredar menunjukkan banyak warga, termasuk pengungsi di tenda-tenda, berteriak sambil mengucapkan Takbir Allah Akbar dengan gembira saat langit malam diterangi oleh rudal dan drone Iran.
“Siapa pun yang memutuskan untuk menyerang Israel, berani menyerang Israel pada saat seluruh dunia bertindak untuk kepentingannya, adalah pahlawan di mata rakyat Palestina, terlepas dari apa ideologi mereka (Iran),” kata Majed Abu Hamzah (52), warga Gaza, dikutip dari Reuters, Senin (15/4/2024).
“Kami telah dibantai selama lebih dari 6 bulan dan tidak ada yang berani melakukan apa pun. Sekarang, Iran, setelah konsulatnya diserang, membalas Israel dan ini membawa kegembiraan di hati kami,” ujarnya, menambahkan.
Abu Abdallah, warga Gaza lainnya, mengatakan untuk pertama kalinya sejak peristiwa 1948 rudal-rudal dan drone ditembakkan ke Israel, wilayah yang seharusnya milik Palestina namun dicaplok Negara Yahudi.
“Untuk pertama kali, kita melihat beberapa roket tidak mendarat di wilayah kami. Roket-roket ini menuju wilayah Palestina yang diduduki (Israel),” kata Abu Abdallah, merujuk pada wilayah yang direbut Israel selain Tepi Barat dan Gaza.
Lebih lanjut Abdallah berharap serangan Iran ini membuka mata dunia akan pentingnya kemerdekaan Palestina. Amerika Serikat (AS), kata dia, harus mengambil pelajaran dari kejadian ini.
“Kami berharap jika Iran atau negara lain ikut serta dalam perang, maka solusi bagi Gaza mungkin akan lebih dekat dari pada sebelumnya. Amerika mungkin harus menyelesaikan masalah di Gaza untuk mengakhiri akar masalahnya,” kata pria 32 tahun itu.
Banyak warga Gaza yang merasa ditinggalkan oleh negara-negara tetangga di Timur Tengah sejak Israel memulai serangan yang telah menewaskan lebih dari 33.000 orang pada 7 Oktober. Dukungan juga datang dari Iran dan kelompok-kelompok proksinya. Kelompok Houthi di Suriah dan Yaman menyebut serangan Iran itu sah. Sekutu Iran, Hizbullah Lebanon, memuji serangan itu sebagai tindakan berani.
Iran melancarkan serangan tersebut atas pembalasan atas gempuran Israel terhadap kantor konsulatnya di Damaskus, Suriah, pada 1 April yang menewaskan tujuh perwira senior Garda Revolusi Iran.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel: